Dalamsuatu sistem kontrol loop terbuka, keluaran tidak dapat dibandingkan dengan masukan acuan. Jadi, untuk tiap masukan acuan berhubungan dengan kondisi operasi tertentu, sebagai akibat, ketetapan dari sistem tergantung pada kalibrasi. Dengan adanya gangguan, sistem kontrol loop terbuka tidak dapat melaksanakan tugas seperti yang diharapkan.
Di dalam ilmu sistem kendali kontrol dikenal dengan dua jenis sistem kendali, yaitu sistem open loop loop terbuka dan sistem close loop loop tertutup. Masing masing sistem kendali tersebut memiliki kelebihan dan berikut ini merupakan penjelasan mengenai sistem open loop, kelebihan dan kekurangan sistem open loop, contoh perangkat sistem open loop, gambar sistem kontrol open loop, sistem close loop, kelebihan dan kekurangan sistem close loop, contoh perangkat sistem close loop, gambar sistem kontrol close loop serta perbedaan antara sistem open loop dan sistem close Control Open LoopSistem control open loop sistem kendali lingkar terbuka adalah suatu sistem yang keluarannya output tidak memberikan pengaruh terhadap aksi kontrol. Dengan kata lain output yang dihasilkan sistem ini tidak dapat dijadikan umpan balik feedback ke dalam masukan memperkecil kesalahan dari keluaran output maka sistem loop terbuka ini memanfaatkan kalibrasi atau dengan cara mengetahui hubungan antara masukan dan keluaran. Sehingga apabila memberikan suatu masukan maka hasilnya sudah dapat sistem kontrol terbuka, hasil dari keluaran tidak bisa dibandingkan dengan masukan acuan. Sehingga masing-masing masukan acuan berhubungan dengan operasi tertentu pada satu kekurangan dari sistem kontrol loop terbuka adalah ketika terdapat gangguan baik internal maupun eksternal maka sistem tidak dapat melaksanan tugasnya sesuai apa yang diharapkan. Akibatnya hasil keluaran output akan berbeda dari yang dan Kekurangan Sistem Loop Terbuka Open Loop Kelebihan Sistem Open Loop Kekurangan Sistem Open Loop Konstruksi Sederhana Diperlukan kalibrasi sistem secara teratur Biaya konstruksi dan pemeliharaan relatif murah Hanya bisa digunakan setelah hubungan input dan output sudah diketahui Tidak memiliki masalah dalam hal stabilitas Adanya gangguan membuat nilai output tidak akan akurat Cocok digunakan untuk sistem dengan output yang sulit diukur Nilai output dapat berubah terhdap waktu Contoh Sistem Open Loop Loop terbuka1. TelevisiDari gambar sistem open loop televisi dapat dijelaskan sebagai berikut Input Input pada sistem open loop televisi berupa sumber listrik yang dihubungkan ke televisiController Saklar atau tombol on-off televisi berfungsi sebagai kontrol atau mengatur ON / OFF nya sebuah televisiPlant Televisi berperan sebagai Plant beban atau objek yang On / Off nya tv merupakan hasil keluaran output dari sistem open loop Traffic Light3. Mesin Cuci4. Kipas AnginSistem Control Close LoopSistem control close loop sistem kendali lingkar tertutup adalah suatu sistem yang keluarannya outputnya memberikan pengaruh terhadap aksi kontrol. Sehingga kesalahan yang dihasilkan pada keluaran dapat menjadi feedback umpan balik ke dalam masukan sistem akan selalu memberikan feedback ke masukan sampai hasil keluarannya sesuai yang diinginkan diatur. Jadi keluaran akan berhenti memberikan feedback apabila nilai / hasilnya sudah / Bagian Sistem Loop Tertutup Close LoopSistem Loop terbagi menjadi beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Nah berikut ini merupakan komponen atau bagian bagian dari sistem loop Input MasukanInput adalah masukan yang diberikan pada sistem kontrol. Input merupakan nilai yang diinginkan bagi varibel yang dikontrol. 2. Output KeluaranOutput adalah keluaran atau hasil dari sistem pengontrolan. Output merupakan nilai yang akan dipertahankan dibagi variabel kontrol. Output ini juga menjadi nilai yang ditunjukkan oleh alat Plant BebanPlant adalah objek atau alat yang akan dikontrol yang dapat berupa alat mekanis, elektris, pneumatic dan Controller Alat KontrolController adalah alat atau rangkaian yang berfungsi untuk mengendalikan beban plant pada Elemen Umpan Balik FeedbackElemen umpan balik merupakan bagian yang menunjukkan / mengembalikan nilai yang didapatkan dari output menuju ke detector untuk dibandingkan dengan nilai yang Error Detector Alat Deteksi KesalahanError detector merupakan bagian yang berfungsi untuk menmdeteksi adanya kesalahan dengan cara menunjukkan selisih antara nilai input masukan dan nilai hasil umpan Gangguan Gangguan merupakan sinyal-sinyal tambahan yang tidak diperlukan dan dapat mengakibatkan nilai hasil keluaran berbeda dengan nilai yang diinginkan. Gangguan ini dapat disebabkan oleh perubahan pada beban dan Kekurangan Sistem Loop Tertutup Close Loop Kelebihan Sistem Close Loop Kekurangan Sistem Close Loop Keakuratan dan ketelitian dapat terjaga Komponen lebih banyak sehingga bianya relatif mahal Memiliki kemampuan dalam mengetahui perubahan pada plant dan output Biaya perawatan lebih mahal Ketidakliniearan antara komponen tidak terlalu mengganggu sistem Lebih ke arah osilasi Contoh Sistem Loop Tertutup Close Loop1. Setrika ListrikDari gambar sistem close loop setrika dapat dijelaskan sebagai berikut Input Input masukan pada sistem close loop setrika berupa sumber listrik yang dihubungkan ke Selector switch saklar pilih berperan sebagai controller untuk On-Off setrika dan juga untuk memilih tingkat suhu setrika yang Elemen pemanas pada setrika berperan sebagi beban / objek yang diatur oleh selector Thermostat berperan sebagai sensor untuk membaca dan mengatur tingkatan suhu yang telah diatur oleh selector switch. Apabila nilai suhu output sesuai dengan yang diatur maka thermostat tidak akan bekerja untuk memberikan feedback. Namun apabila nilai suhu output tidak sesuai dengan yang diatur maka thermostat akan memberikan feedback kepada sistem sampai nilai suhu sesuai yang Tingkatan suhu panas yang diinginkan menjadi hasil keluaran output pada sistem close loop setrika AC3. Lemari Es4. Saklar OtomatisBaca Juga 8 Contoh Sistem Open Loop Dan Close LoopJadi itulah materi tentang sistem open loop dan sistem close loop. Mulai dari gambar sistem open loop dan close loop, pegertian sistem open loop dan close loop, contoh perangkat open loop dan close loop, perbedaan sistem open loop dan close loop, kelebihan keurangan sistem open loop dan close dulu pembahasan dari kami, semoga apa yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat bagi kalian semua, terima kasih.
2 Traffic Light 3. Mesin Cuci 4. Kipas Angin Sistem Control Close Loop Sistem control close loop (sistem kendali lingkar tertutup) adalah suatu sistem yang keluarannya (outputnya) memberikan pengaruh terhadap aksi kontrol. Sehingga kesalahan yang dihasilkan pada keluaran dapat menjadi feedback (umpan balik) ke dalam masukan sistem.
Dalam marketing, banyak jenis analisis yang bisa digunakan, salah satunya adalah closed loop marketing yang berfokus pada data. Data merupakan sumber informasi terbesar dan sangat berperan dalam penentuan strategi lanjutan. Dikutip dari ClearVoice, data customers mulai dari latar belakang hingga kebiasaan saat berbelanja, jika dianalisis akan membantu sebuah perusahaan mengoptimalkan strategi marketing yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Makanya, yuk kenali serba-serbi closed loop marketing di bawah ini. Arti Closed Loop Marketing Closed loop marketing adalah bentuk dari marketing analysis yang berbasis data juga insights untuk meningkatkan ROI return of investment. Bentuk analisis ini hampir sama dengan data-driven marketing, mengutip Marketing Evolution. Menurut ClearVoice, perusahaan yang menggunakan closed up marketing menitikberatkan pada data untuk menginformasikan strategi marketing mereka. Hal ini membantu perusahaan untuk menentukan apa yang harus dilakukan, juga menyingkirkan strategi marketing dengan tingkat keberhasilan kecil. “Closed loop” dalam analisis ini menjelaskan bagaimana departemen atau bagian sales dan marketing bekerja sama untuk melaporkan prospek juga feedback secara terus menerus. Penggunaan closed loop marketing ini akan membantu pemahaman yang lebih baik terkait hubungan sales dan marketing. Dalam banyak perusahaan, sering terjadi kesalahpahaman atau beda tujuan antara tim sales dan marketing. Padahal kedua tim ini berkaitan erat. Untuk memberikan gambaran dan bukti bahwa keduanya berkaitan dan berpengaruh pada nilai ROI, tim marketing juga membutuhkan data penjualan. Inilah mengapa dibutuhkan closed loop marketing. © Tahapan Closed Loop Marketing Mengutip Marketing Evolution, berikut adalah tahapan sebelum memulai closed loop marketing agar perusahaan siap secara kultur maupun operasionalnya. 1. Dapatkan dukungan dari atasan Untuk mewujudkan closed loop marketing tidak bisa hanya bergantung pada tim sales dan marketing, tapi juga butuh dukungan penuh atasan atau pimpinan. 2. Membiasakan data-driven culture Sebelum memulai proses analisis, tim yang terlibat harus mengerti value dari mengumpulkan, membagikan, dan menganalisis data. 3. Pastikan komunikasi antara tim sales dan marketing lancar Di sinilah peran manajer tiap tim untuk memastikan kelancaran komunikasi melalui meeting atau diskusi untuk update progres dan data. 4. Tinjau pendekatan yang digunakan Kamu harus memastikan bahwa dalam proses ini pendekatan marketing serta tolok ukur yang digunakan akurat. 5. Dapatkan data lengkap untuk marketing automation Close loop marketing menggunakan mature approach yang akan memberikan data lebih dalam dan spesifik untuk para marketer. 6. Verifikasi proses penjualan berjalan dengan lancar Saat sales team belum yakin akan strategi penjualan, maka closed loop marketing tidak akan berjalan dengan baik. Jadi pastikan proses dan strategi mereka berjalan dengan baik. 7. Pakai tools yang tepat Teknologi data management yang kamu punya harus bisa mendukung omnichannel marketing measurement, marketing automation, dan data-driven strategy secara menyeluruh. Tools Closed Loop Marketing Untuk mengimplementasikan closed loop marketing, kamu memerlukan tools pendukung. Dilansir dari Valasys Media, beberapa tools yang bisa kamu pertimbangkan adalah 1. Customer Relationship Management Software CSM Software CSM Software dapat digunakan untuk melihat secara menyeluruh dan mengelompokkan data statistik dari customer. Selain itu kamu juga bisa mendapatkan akses informasi seputar bisnis untuk mengirimkan customer support, sales force automation, dan lain-lain. Beberapa tools CSM yang direkomendasikan antara lain Salesforce, InfusionSoft, NetSuite, Hatchbuck, dan CRM+. 2. Software untuk manajemen solusi marketing Selain tools untuk manajemen data customer, kamu juga membutuhkan software untuk menjalankan strategi marketing yang sudah direncanakan. Beberapa tools bisa membantu marketer mencapai tujuan melalui media sosial dan menyediakan laporan, seperti HubSpot, Marketo, dan Vocas. Tools ini akan membantumu mulai dari email marketing, customer acquisition, social media marketing hingga optimalisasi SEO dan PPC. 3. Data management tools Untuk mengolah dan menggunakan data sebaik-baiknya, kamu memerlukan software pengolahan data yang efektif. Salah satu contoh yang bisa kamu gunakan adalah Google Analytics. Selain banyak digunakan, Google Analytics menyediakan data pengunjung dan visualisasi yang mudah dipahami. Cara Kerja Closed Loop Marketing © Melansir ClearVoice, closed loop marketing memiliki banyak sekali variabel yang harus digunakan, namun secara umum, tahapan dan cara kerjanya mengikuti format berikut Potential customer mengunjungi situs dari referalmu seperti email marketing atau organic search. Kemudian tools marketing yang kamu gunakan seperti HubSpot akan mendeteksi sumber referal dari masing-masing pengunjung. Melalui landing pages dan lead capture forms, kamu bahkan bisa mengumpulkan lebih banyak data pengguna. Contohnya CTA serta discount code dalam email. Informasi tambahan ini akan memberikan insight dari setiap page visit di situs. Selanjutnya, customer yang mengikuti alur tadi akan dideteksi melalui CRM. Jika tidak terdeteksi, biasanya brand akan melakukan follow up hingga mencapai close the loop’. Pada titik ini, kamu sudah bisa close the loop karena touchpoint sudah terdeteksi dan dapat dianalisis. Nah, itu tadi adalah rangkuman Glints tentang closed loop marketing. Closed loop marketing membantu pemilihan strategi yang efektif dalam digital marketing dan membantu perhitungan ROI yang lebih tepat serta terukur. Selain informasi ini kamu juga bisa belajar hal yang berkaitan dengan bidang digital marketing lainnya di Glints blog, lho! Tunggu apalagi? Perdalam pengetahuan digital marketing kamu dengan klik di sini! Closed Loop Marketing What it is and How to Get Started What Is Closed-Loop Marketing? What is Closed Loop Marketing & How Does it Work
ContohAplikasi Material Requirement Planning (MRP) Strategi Perencanaan Agregat. Contoh Aplikasi Teori Antrian. Contoh Aplikasi Learning Curve Closed-loop MRP mengembangkan suatu kebutuhan kapasitas dengan membandingkan utilitas kapasitas yang direncanakan berdasarkan Master Production Schedule dan MRP terhadap kapasitas yang tersedia
Tugas Dasar Sistem Kontrol Disusun oleh Chrisna Radityatama 21060114120043 Kelas A UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2016 Sistem Kendali Loop Terbuka Sistem Kendali Loop Terbuka adalah suatu sistem kendali yang keluarannya tidak akan berpengaruh terhadap aksi kendali. Sehingga keluaran sistem tidak dapat diukur dan tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan. Jadi pada setiap masukan akan didapatkan suatu kondisi operasi yang tetap. Sedangkan ketelitiannya akan tergantung pada kalibrasi. Dalam prakteknya sistem kendali loop terbuka dapat digunakan jika hubungan output dan inputnya diketahui serta tidak adanya gangguan internal dan eksternal. Gambar .Sistem Kendali Loop Terbuka Ciri – Ciri Sistem Kontrol Loop Terbuka 1. Sederhana 2. Harganya murah 3. Dapat dipercaya 4. Kurang akurat karena tidak terdapat koreksi terhadap kesalahan 5. Berbasis waktu Video Animasi Open loop Toaster Contoh Aplikasi Sistem Loop Terbuka 1. Eskalator Gambar Eskalator Prinsip Kerja 1. Pendaratan/Landing Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk jalan ke ruang mesin yang berada di bawah floor plates. Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada di antara celah-celah anak tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada dibawah permukaan cleat. 2. Landasan penopang/Truss Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau baja. Gambar Komponen Eskalator 2. Pemanggang Roti / Toaster Gambar Pemanggang Roti/Toaster Prinsip Kerja Pemanggang roti adalah peralatan listrik rumah tangga yang digunakan untuk memanggang roti yang telah diiris-iris berbentuk lempengan. Panas yang dihasilkan dengan menggunakan elemen pemanas dari kawat nikelin pipih yang dililitkan pada lempengan bahan tahan panas seperti asbes atau mika. Roti yangtelah diiris dimasukkan ke dalam rongga yang tersedia, dipanaskan/dipanggang salah satu jenis pemanggang roti Bread Toaster yang banyak dipakai pada rumah tangga. Pada umumnya, pemanggang menggunakan kawatl nikrom untuk memproduksi radiasi ini, dan kawat nikrom ini membalut suatu lembaran yang terbuat dari mika. Kawat nikrom nichrom sendiri adalah perpaduan antara nikel dan krom. Dalam Pemanggang roti tersusun menjadi beberapa bagian Gambar Komponen Pemanggang Roti 1. Rumahpelindung. Rumah pelindung si lapisi dengan bahan chrom atau di cata dengan tahan panas agar tidak korosi atau lonyot. 2. Elemen Pemanas Untuk menghasilkan panas da sebagai sumber pemanas yang di gunakan untuk pemanggangan di butuhkan elelmen pemanas sebagai sumber panas. 3. Dudukan roti .Dudukan roti di buat sedemikian rupa sehingga dapat naik turun. menurunya di lakukan dengan cara manual dan di naikan dengan cara otomatis bila roti sudah matang. 4. Thermosstat dan timer , thermostat berfungsi bila panas sudah melebihi kapasitas maka elemen pemans akan lepas dari arus listrrik .timer berfungsi untuk mengeset lamanya waktu pemanggangan. Pemanggang roti ini sering di gunakan dalam rumah di gunakan untuk menggantikan makan kemudahan inilah pemanggang roti di kelompokan dalam peralatan rumah tangga. 3. Sistem Pengaturan Peluncur Rudal Gambar Peluncur Rudal Prinsip Kerja Pada sistem ini yang diinginkan adalah pengaturan sudut peluncur rudal sesuai dengan jarak atau tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini komando berupa sinyal dari potensiometer yang merupakan sinyal untuk menggerakkan peluncur rudal. Sinyal control diperkuat sehingga dapat menggerakkan motor yang terhubung dengan peluncur rudal. Agar posisi sudut tersebut akurat, maka pada sistem loop terbuka tersebut harus memenuhi syarat-syarat diantaranya adalah sebagai berikut 1. Peluncur rudal harus dikalibrasi secara tepat dengan referensi posisi sudut potensiometer. 2. Karakteristik potensiometer,penguat,motor harus konstan. Gambar Komponen Peluncur Rudal Sistem pengaturan posisi sudut peluncur rudal digambarkan sebagai berikut Sedangkan diagram blok pengaturan posisi sudut peluncur rudal yaitu 4. Oven Microwave Gambar Oven Microwave Prinsip Kerja Listrik dari stopkontak di dinding perjalanan melalui kabel listrik dan masuk microwave oven melalui serangkaian sirkuit sekering perlindungan dan keselamatan. Sirkuit ini termasuk berbagai sekering dan pelindung termal yang dirancang untuk menonaktifkan oven dalam hal suatu arus pendek atau jika kondisi terlalu panas terjadi. Jika semua sistem normal, listrik melewati ke sirkuit Interlock dan timer. Ketika kemudian pintu oven ditutup, jalur listrik juga dibentuk melalui serangkaian switch Interlock timer oven dan memulai operasi memasak memperluas jalan ini tegangan untuk rangkaian sistem kontrol mencakup baik sebagai relay elektromekanis atau sakelar elektronik disebut triac seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Merasa bahwa semua sistem yang “pergi,” menghasilkan rangkaian kontrol sinyal yang menyebabkan relay atau triac untuk mengaktifkan, sehingga menghasilkan jalur tegangan transformator tegangan tinggi. Dengan menyesuaikan rasio on-off aktivasi sinyal ini, sistem kontrol dapat mengatur penerapan tegangan transformator tegangan tinggi, dengan demikian mengendalikan rasio on-off dari tabung magnetron dan karena itu daya output dari microwave oven. Beberapa model menggunakan relay power-kontrol cepat bertindak dalam rangkaian tegangan tinggi untuk mengontrol output daya. Pada bagian tegangan tinggi Gambar 3, transformator tegangan tinggi bersama dengan dioda khusus dan pengaturan kapasitor berfungsi untuk meningkatkan tegangan rumah tangga khas, dari sekitar 115 volt, dengan jumlah yang sangat tinggi sekitar 3000 volt! Meskipun hal ini tegangan yang kuat akan sangat tidak sehat – bahkan mematikan – bagi manusia, itu hanya apa yang tabung magnetron perlu melakukan tugasnya – yaitu, untuk secara dinamis mengubah tegangan tinggi ke bergelombang gelombang elektromagnetik energi memasak. Energi gelombang mikro ditransmisikan ke saluran logam disebut Waveguide, yang feed energi menjadi area memasak dimana menemukan pisau logam perlahan-lahan bergulir dari pisau pengaduk. Beberapa model menggunakan jenis antena berputar sementara yang lain memutar makanan melalui gelombang energi pada korsel bergulir. Dalam hal apapun, efeknya adalah merata membubarkan energi gelombang mikro di seluruh wilayah di kompartemen memasak. Beberapa gelombang langsung menuju makanan, yang lain memantul dari logam dinding dan lantai, dan, berkat layar logam khusus, microwave juga mencerminkan dari pintu. Jadi, energi gelombang mikro mencapai semua permukaan makanan dari segala energi gelombang mikro tetap dalam rongga memasak. Ketika pintu dibuka, atau timer mencapai nol, berhenti microwave energi – sama seperti mematikan tombol lampu berhenti cahaya lampu. Gambar Komponen Oven Microwave 5. Traffic Light Gambar Traffic Light ATCS Automatic Traffic Light Control System telah digunakan pada kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya untuk mencegah terjadinya kemacetan. Tetapi meningkatnya jumlah kendaran menyebabkan ATCS berfungsi kurang optimal. Untuk itu dibuat sistem ATCS yang dapat bekerja menentukan lama penyalaan lampu hijau secara otomatis berdasarkan distribusi kepadatan. Sistem ini mengontrol lampu Lalu Lintas otomatis dengan menggunakan kamera berbasis mikrokontroller. Kamera digunakan sebagai pengamat kepadatan kendaraan pada suatu persimpangan. Hasil pengamatan diolah PC sehingga diperoleh persentase kepadatan pada tiap-tiap jalur. Mikrokontroller bekerja menyalakan lampu lalu lintas secara default kontrol yaitu searah dengan arah jarum jam. Jika PC terkoneksi dengan mikrokontroller maka mikrokontroller mengirimkan informasi jalur mana yang lampu hijaunya akan menyala. Kemudian PC mengolah gambar persimpangan dan menentukan besarnya persentase kepadatan serta lama penyalaan lampu hijau untuk jalur yang telah ditentukan. Apabila tidak ada koneksi antara PC dan mikrokontroller maka lama penyalaan lampu hijau adalah 6 detik. Gambar Komponen dalam Traffic Light Persentase kepadatan pada tiap-tiap jalur juga dipengaruhi dari persimpangan sebelumnya yang terhubung pada tiap-tiap jalur secara simulasi. Sistem ini dapat bekerja menentukan lama penyalaan lampu hijau dengan persentase keberhasilan sebesar 100%. Pada umumnya arah perpindahan lampu lalu lintas dapat diatur sesuai dengan arah jarum jam clockwise atau berlawanan arah jarum jam counter clockwise. Lampu lalu lintas bekerja secara bergantian pada tiap jalur sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan dengan urutan menyala lampu hijau, lampu kuning dan lampu merah. Gambar Komponen Luar Traffic Light Sistem Kendali Loop Tertutup Gambar Sistem Kendali Loop Tertutup Sistem kendali loop tertutup adalah suatu sistem yang keluarannya berpengaruh langsung terhadap aksi kendali. Yang berupaya untuk mempertahankan keluaran sehingga sama bahkan hampir sama dengan masukan acuan walaupun terdapat gangguan pada sistem. Jadi sistem ini adalah sistem kendali berumpan balik, dimana kesalahan penggerak adalah selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik berupa sinyal keluaran dan turunannya yang diteruskan ke pengendali / controller sehingga melakukan aksi terhadap proses untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran mendekati harga yang diingankan. Video Animasi Closed loop Air dome Contoh Aplikasi Sistem Loop Tertutup 1. Setrika Listrik Gambar Setrika Listrik Sebagai masukan ke sistem adalah suhu acuan, yang di set secara tepat oleh thermostat. Outputnya adalah suhu yang dihasilkan sebenarnya dan sinyal feedbacknya adalah suhu yang dianggap tidak sesuai dengan acuan oleh thermostat. Prinsip Kerja Setrika Listrik Cara kerja dari sistem setrika otomatis ini adalah dengan memanfaatkan thermostat. Saat suhu acuan diatur input arus listrik akan dialirkan ke elemen pemanas yang akan memanas sampai panasnya mencapai suhu yang diatur sebagai acuan. Setelah suhu keluaran mencapai suhu acuan, akan ada sinyal umpan balik ke saklar temperatur yang nantinya akan memutuskan aliran listrik ke elemen pemanas agar suhu yang dihasilkan tidak melebihi suhu acuan. Begitu juga sebaliknya, setelah elemen pemanas tidak mendapatkan arus listrik, suhu keluaran akan turun dan lebih rendah dari suhu acuan. Nantinya akan ada sinyal umpan balik ke saklar temperatur untuk menghubungkan kembali elemen pemanas dengan arus listrik sehingga suhunya akan naik lagi sampai batas suhu acuan. Bagian-Bagian Setrika Listrik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabel daya Elemen pemanas Alas Lampu indikator Penutup dan pemberat Pengatur On-Off dan suhu Reservoir air dan slang uap Tangkai pemegang seterika Gambar Komponen Setrika Gambar Block Diagram Setrika Listrik 2. AC Split Gambar AC Split AC atau Air Conditioning merupakan mesin pendingin yang sistem kerjanya berdasarkan siklus refrigerasi kompresi uap. Dimana dalam siklus ini menggunakan refrigerant sebagai fluida kerja untuk mendinginkan sebuah ruangan. Siklus refrigerasi kompresi uap ini menggunakan empat komponen yang berperan penting dalam proses kerjanya, diantaranya yaitu kompressor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Prinsip Kerja AC . Gambar Siklus Refrigerant Udara dari ruangan diserap evaporator untuk di alirkan menuju ke kompresor. Dikompresor refrigeran yang berupa gas dikompresi untuk dinaikkan tekanannya sehingga gas yang awalnya bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi dan temperatur yang tinggi. Refrigerant gas yang bertekanan tinggi ini kemudian dialirkan menuju ke kondensor untuk didinginkan dan diubah menjadi cairan yang bertekanan rendah. Refrigerant kemudian memasuki katub ekspansi, dimana tekanan refrigerant turun drastis ke tingkat yang lebih rendah dan temperatur yang lebih rendah. Refrigerant yang sudah berupa uap bertekanan rendah dan bertemperatur rendah ini kemudian memasuki evaporator untuk didistribusikan keruangan yang dikondisikan. Gambaran skematis siklus refrigerasi termasuk perubahan tekanannya Gambar Komponen-komponen utama pada AC Split 3. Kulkas Di zaman sekarang, lemari es atau kulkas sudah menjadi salah satu kebutuhan yang harus dimiliki setiap masyarakat modern. Kulkas berfungsi untuk menyimpan bahan makanan agar tetap awet dan tidak membusuk. Prinsip Kerja Kulkas Gambar Kulkas Cara kerja lemari es masih berhubungan erat dengan prinsip perpindahan kalor. Sistem kerjanya bermula dari kompresor yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Motor kompresor akan segera berputar dan memberi tekanan pada semua bahan pendingin saat telah dialiri oleh listrik. Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu, maka akan mebuat refrigerant mengalir menuju kondensor. Nantinya itu akan disaring oleh filter yang ada. Pada titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan akan kembali menjadi bentuk cair, Refrigerant cair yang bertekanan tinggi akan terdorong dan akan menuju pipa kapiler. Dengan begitu refrigerant akan segera naik ke evaporator dikarenakan tekanan kapilaritas yang telah dimiliki oleh pipa kapiler itu sendiri. Ketika berada di dalam evaporator, refrigerant cair segera menguap dan wujudnya akan berubah kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang rendah. Sebab dari proses tersebut, maka udara yang berada di sekitar evaporator akan memiliki suhu rendah dan akhirnya terkondensasi menjadi bentuk cair. Pada kondisi yang berulang akan memungkinkan udara tersebut akan membeku dan akan menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut terjadi pada benda ataupun air yang dengan sengaja diletakkan pada sekitar evaporator. Gambar komponen-komponen pada kulkas Bagian-Bagian Kulkas Secara umum, ada 9 bagian dan komponen utama dalam kulkas yang memiliki fungsi utama masing-masing. 1. Kompresor, merupakan komponen terpenting di dalam kulkas yang berfungsi memompa bahan pendingin ke seluruh bagian kulkas. 2. Kondensor, merupakan alat penukar kalor untuk mengubah wujud gas bahan pendingin pada suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. 3. Filter saringan, berguna untuk menyaring kotoran yang mungkin terbawa masuk aliran pendingin setelah proses sirkulasi. 4. Evaporator, berfungsi menyerap panas dari benda yang dimasukkan ke dalam lemari es dan mendinginkannya. 5. Thermostat, berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis berdasarkan batasan suhu pada tiap komponen kulkas. 6. Heater, berfungsi mencarikan bunga es yang terdapat di dalam evapurator. 7. Fan Motor, berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator ke seluruh rak dan mendorong udara melalui kondesor dan kompresor. 8. Overload Motor Protector, berfungsi melindungi komponen kelistrikan dari kerusakan akibat arus yang dihasilkan kompresor melebihi normal. 9. Bahan Pendingin Refrigerant, merupakan zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya. Gambar diagram blok kulkas 4. Mesin Water Heater Gas Pemanas air menggunakan gas tanpa tangki penyimpan air yang dipasang di luarruangan. Prinsip kerja pemanas air gas Ketika kran air dibuka saluran air panas maka mesin pemanas air secara otomatis akan menyala. Hal ini dikarenakan didalam mesin pemanas air tersebut terdapat Gambar Water Heater Gas sensor yang mendeteksi ketika ada aliran air masuk sehingga secara otomatis akan menyalakan mesin pemanas air, akan tetapi air belum dipanaskan karena tungku dalam mesin pemanas air belum dinyalakan. tidak otomatis menyala Untuk menyalakan pemanas air, tekan tombol pengatur suhu tombol bulat besar kemudian atur suhu sesuai dengan keinginan hangat atau panas Ketika tombol pengatur suhu ditekan sampai bunyi klik saluran gas elpiji 3 kg akan terbuka dan pemantik api baterai mulai berfungsi sehingga secara otomatis tungku didalam mesin pemanas air pun menyala untuk memanaskan air. Untuk mengatur asupan gas elpiji 3 kg, atur tuas yang berada dibawah tombol besar ke kiri atau ke kanan min atau max. Waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan air tidak lama, paling sekitar 4 atau 5 detik setelah itu air panas langsung bisa anda nikmati Komponen pada Water Heater Gas Gambar Komponen Water Heater Gas Gambar Diagram Blok Water Heater Gas 5. Dispenser Prinsip Kerja Mula-mula, air dari galon, yang bersuhu ruang masuk kedalam tangki pemanas. Karena suhunya berada dibawah suhu yang diatur oleh thermostat, maka thermostat akan berada pada posisi on. Arus listrik mengalir ke heater, dan mengubah energi listrik menjadi panas. Heater memanaskan air pada tangki pemanas secara terus menerus, selama suhu air didalam tangki pemanas, masih berada dibawah suhu yang diset pada thermostat. Saat suhu air mencapai shu yang diset pada thermostat, maka thermostat akan memutuskan arus yang mengalir ke heater. Saat suhu air pada tangki pemanas turun, karena panas pada air dalam tangki berpindah ke lingkungan, atau karena air panas dalam tangki diambil dan air dari galon masuk ke tangki pemanas, maka thermostat akan kembali berada pada posis onarus listrik kembali mengalir ke heater, dan memanaskan air yang berada dalam tangki pemanas. Dan siklus ini berulang terus menerus selama saklar power berada posisi on. Fungsi komponen penyusun Dispenser 1. Saklar on/off berfungsi untuk menyalakan Dispenser dan mematikan Dispenser 2. Thermostat 1 berfungsi untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki air 3. Thermostat 2 berfungsi untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki air 4. Saluran daya utama berfungsi sebagai penyalur daya dari sumber 5. Elemen pemanas berfungsi untuk memanaskan air 6. Saluran air panas berfungsi sebagai tempat menyalurkan air ke dalam tabung pemanas dan red water tap 7. Saluran air normal berfungsi sebagai tempat menyalurkan air ke dalam tabung pendingin atau blue water tap Gambar Komponen Dispenser 8. Pipa pembungan berfungsi sebagai tempat pembungan sisa air yang tidak terpakai
BankIndonesia ( BI) selaku otoritas sistem pembayaran close loop untuk memiliki izin. Bank sentral pun tengah mempersiapkan revisi Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Uang Elektronik. Rancangan peraturan ini nantinya akan memuat ketentuan penerbitan uang elektronik jenis closed loop yang harus mendapat izin dari bank sentral.
BY - 4/17/2015 085900 PM Apa itu Sistem Control Open Loop?Open Loop atau bisa disebut dengan Kontrol Lup adalah dimana di sistem kelauaranya tidak memberikan feedback atau kondisi kembali. Artinya dalam dunia Inverter, ketika inverter tersebut berjalan untuk menggerakan elektro motor maka inverter tersebut tidak memberikan feedback atau kondisi ke pada Human atau orang yg mengendalikanya Atau bisa saja tidak menampilkan HMI Grapic Remote Display tapi bisanya klo inverter sendiri standartnya adalah Close Loop Contoh gambar Open Loop Contohnya Sistem Kerja Mesin Cuci yang menggunakan InverterControl Mesin Cuci hanya berdasarkan waktu diamana kontrol semua mengacu pada waktu yang di open loop bekerja diamana mesin cuci ini mencuci pakaian yang nantinya di harapkan oleh pemakai itu bersih semua. Tetapi kita tidak tahu sebab mesin cuci tersebut tidak memberikan kita status atau feedback apakah semua pakaian kita bersihPadahal pakaikan kita ada yang sweeter atau jeket diamana kainya tersebut tebal jadi pasti to yang tebal tidak akan tercuci bersih lah dari situlah open loop hanya menggunakan pengaturan di timer jika kita menggunakan close loop kita bisa menambahkan putaran pada mesin cuci tersebut agar pakaian yang tebal tersebut bisa tercuci bersih Apa itu Sistem Control Close Loop?Close Loop atau kontrol tertutup adalah diaman sistem yang mengatasi error dan protecsi yang menggunakan sensor untuk memberikan feedback perintah status untuk memperkecil error dan memperbesar protec si yang bisa membuat resiko tinggi yang membuat keluaran tersbut menjadi optimal apa yang di harapkan user atau orang yang sedang mengendalikanya intinya Close Loop tersebut memberikan umpan bali untuk memperkecil error dan memperbesar protecsi ini contoh gambarnya Contoh Inverter Untuk Menggerakan Motor Pemotong Tebu Di dalam operasional ini operator menjalankan inverter untuk menggendalikan motor dimana nanti motor tersebut untuk memotong tebuDisaat inverter menggerakan motor untuk memotong tebu maka beban motor akan bertambah naik turun tergantung beban tebu yang masuk Disini lah fungsi control close loop dimana inverter akan memberikan feedback kepada operator kalo motor itu sudah kelebihan beban maka sang operator langsung menurunkan kecepata motor tersebut agar beban yang di tanggung inverter tidak berlebihan dan akan turun seiring bebanya sudah sedikit maka sang operator menaikan lagi speed dari motor tersebut. Semoga bermanfaat Dulur...
Sistemkendali loop tertutup (closed-loop control system) adalah sistem kendali yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi pengendaliannya. Dengan kata lain, sistem kendali loop tertutup adalah sistem kendali berumpan-balik. Sistem Kontrol Loop Tertutup B. Contoh Aplikasi Loop Tertutup Dispenser Pompa Air Otomatis
Konfigurasi loop terbuka tidak memantau atau mengukur kondisi sinyal outputnya karena tidak ada umpan balik feedback. Dalam tutorial sebelumnya tentang Sistem Elektronik, kami melihat bahwa suatu sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan subsistem yang mengarahkan atau mengendalikan sinyal input untuk menghasilkan kondisi output yang diinginkan. Fungsi dari setiap sistem elektronik adalah untuk secara otomatis mengatur output dan menyimpannya dalam nilai input atau "set point" sistem yang diinginkan. Jika input sistem berubah karena alasan apa pun, output sistem harus merespons sesuai dan mengubahnya sendiri untuk mencerminkan nilai input baru. Demikian juga, jika terjadi sesuatu yang mengganggu output sistem tanpa perubahan pada nilai input, output harus merespons dengan kembali ke nilai yang ditetapkan sebelumnya. Di masa lalu, sistem kontrol listrik pada dasarnya adalah manual atau apa yang disebut Sistem Loop Terbuka dengan sangat sedikit fitur kontrol otomatis atau umpan balik yang dibangun untuk mengatur variabel proses sehingga dapat mempertahankan tingkat atau nilai output yang diinginkan. Misalnya, pengering pakaian listrik. Tergantung pada jumlah pakaian atau seberapa basah mereka, pengguna atau operator akan mengatur timer pengontrol untuk mengatakan 30 menit dan pada akhir 30 menit pengering akan secara otomatis berhenti dan mati meskipun pakaian di mana masih basah atau lembab. Dalam hal ini, tindakan kontrol adalah operator manual yang menilai kebasahan pakaian dan mengatur prosesnya pengering. Jadi dalam contoh ini, pengering pakaian akan menjadi sistem loop terbuka karena tidak memantau atau mengukur kondisi sinyal output, yang merupakan kekeringan pakaian. Maka keakuratan proses pengeringan, atau keberhasilan mengeringkan pakaian akan tergantung pada pengalaman pengguna operator. Namun, pengguna dapat menyesuaikan atau menyempurnakan proses pengeringan sistem kapan saja dengan menambah atau mengurangi waktu pengontrol waktu pengeringan, jika mereka berpikir bahwa proses pengeringan asli tidak akan terpenuhi. Misalnya, menambah pengontrol waktu hingga 40 menit untuk memperpanjang proses pengeringan. Pertimbangkan diagram blok loop terbuka berikut. Sistem Pengeringan Loop Terbuka Kemudian sistem loop terbuka, juga disebut sebagai sistem non-umpan balik non-feedback, adalah jenis sistem kontrol kontinu di mana output tidak memiliki pengaruh atau efek pada tindakan kontrol sinyal input. Dengan kata lain, dalam sistem kontrol loop terbuka, output tidak diukur atau “diumpankan kembali” untuk dibandingkan dengan input. Oleh karena itu, sistem loop terbuka diharapkan dengan setia mengikuti perintah input atau set point-nya terlepas dari hasil akhirnya. Juga, sistem loop terbuka tidak memiliki pengetahuan tentang kondisi output sehingga tidak dapat memperbaiki sendiri kesalahan yang bisa terjadi ketika nilai preset melayang, bahkan jika ini menghasilkan penyimpangan besar dari nilai preset. Kerugian lain dari sistem loop terbuka adalah bahwa mereka tidak dilengkapi dengan baik untuk menangani gangguan atau perubahan kondisi yang dapat mengurangi kemampuannya untuk menyelesaikan tugas yang diinginkan. Misalnya, pintu pengering terbuka dan panas hilang. Pengontrol waktu terus berlanjut terlepas selama 30 menit penuh tetapi pakaian tidak dipanaskan atau dikeringkan pada akhir proses pengeringan. Ini karena tidak ada informasi yang diumpankan untuk menjaga suhu konstan. Kemudian kita dapat melihat bahwa kesalahan sistem loop terbuka dapat mengganggu proses pengeringan dan karenanya membutuhkan perhatian pengawas tambahan dari pengguna operator. Masalah dengan pendekatan kontrol antisipatif ini adalah bahwa pengguna perlu sering melihat suhu proses dan mengambil tindakan kontrol korektif setiap kali proses pengeringan menyimpang dari nilai yang diinginkan dari pengeringan pakaian. Jenis kontrol loop terbuka manual yang bereaksi sebelum kesalahan sebenarnya terjadi disebut Feed forward Control. Tujuan dari kontrol umpan maju, juga dikenal sebagai kontrol prediktif, adalah untuk mengukur atau memprediksi gangguan loop terbuka yang potensial dan mengkompensasinya secara manual sebelum variabel terkontrol menyimpang terlalu jauh dari titik setel semula. Jadi untuk contoh sederhana kami di atas, jika pintu pengering terbuka maka akan terdeteksi dan ditutup sehingga proses pengeringan berlanjut. Jika diterapkan dengan benar, penyimpangan dari pakaian basah ke pakaian kering pada akhir 30 menit akan menjadi minimal jika pengguna menanggapi situasi kesalahan pintu terbuka dengan sangat cepat. Namun, pendekatan umpan maju ini mungkin tidak sepenuhnya akurat jika sistem berubah, misalnya penurunan suhu pengeringan tidak diperhatikan selama proses 30 menit. Kemudian kita dapat mendefinisikan karakteristik utama dari "sistem loop terbuka" sebagai Tidak ada perbandingan antara nilai aktual dan yang diinginkan. Sistem loop terbuka tidak memiliki pengaturan diri atau tindakan kontrol atas nilai output. Setiap pengaturan input menentukan posisi operasi tetap untuk pengontrol. Perubahan atau gangguan dalam kondisi eksternal tidak menghasilkan perubahan output langsung kecuali jika pengaturan pengontrol diubah secara manual. Setiap sistem loop terbuka dapat direpresentasikan sebagai beberapa blok bertingkat dalam rangkaian atau diagram blok tunggal dengan input dan output. Diagram blok sistem loop terbuka menunjukkan bahwa jalur sinyal dari input ke output mewakili jalur linier tanpa loop umpan balik dan untuk semua jenis sistem kontrol input diberikan penandaan θi dan output θo. Secara umum, kita tidak perlu memanipulasi diagram blok loop terbuka untuk menghitung fungsi transfer yang sebenarnya. Kita hanya dapat menuliskan hubungan atau persamaan yang tepat dari setiap diagram blok, dan kemudian menghitung fungsi transfer akhir dari persamaan ini seperti yang ditunjukkan. Sistem Loop Terbuka Fungsi Transfer dari masing-masing blok adalah Fungsi transfer keseluruhan diberikan sebagai Kemudian Gain Open-loop diberikan hanya sebagai Ketika G merupakan Fungsi Transfer dari sistem atau subsistem, ia dapat ditulis ulang sebagai G s = θo s/θi s Sistem kontrol loop terbuka sering digunakan dengan proses yang membutuhkan urutan kejadian dengan bantuan sinyal "ON-OFF". Misalnya mesin cuci yang mengharuskan air untuk dinyalakan "ON" dan kemudian ketika penuh diaktifkan "OFF" diikuti oleh elemen pemanas yang dinyalakan "ON" untuk memanaskan air dan kemudian pada suhu yang sesuai diaktifkan "OFF", dan seterusnya. Jenis kontrol loop terbuka "ON-OFF" ini cocok untuk sistem di mana perubahan beban terjadi secara lambat dan proses kerjanya sangat lambat, sehingga diperlukan perubahan yang jarang terjadi pada tindakan kontrol oleh operator. Ringkasan Sistem Kontrol Loop Terbuka Kita telah melihat bahwa pengontrol dapat memanipulasi inputnya untuk mendapatkan efek yang diinginkan pada output suatu sistem. Salah satu jenis sistem kontrol di mana output tidak memiliki pengaruh atau efek pada tindakan kontrol sinyal input disebut sistem loop terbuka. Sistem loop terbuka didefinisikan oleh fakta bahwa sinyal atau kondisi output tidak diukur atau “diumpankan” untuk perbandingan dengan sinyal input atau titik setel sistem. Oleh karena itu sistem loop terbuka umumnya disebut sebagai "sistem non-umpan balik". Juga, karena sistem loop terbuka tidak menggunakan umpan balik feedback untuk menentukan apakah output yang diperlukan tercapai, itu "mengasumsikan" bahwa tujuan yang diinginkan dari input berhasil karena tidak dapat memperbaiki kesalahan yang dibuatnya, sehingga tidak dapat mengkompensasi setiap gangguan eksternal ke sistem. Kontrol Motor Loop Terbuka Jadi misalnya, anggap pengontrol motor DC seperti yang ditunjukkan. Kecepatan putaran motor akan tergantung pada tegangan yang disupply ke amplifier pengontrol oleh potensiometer. Nilai tegangan input bisa sebanding dengan posisi potensiometer. Jika Potensiometer dipindahkan ke bagian atas resistansi, tegangan positif maksimum akan diberikan ke penguat amplifier yang mewakili kecepatan penuh. Demikian juga, jika wiper potensiometer dipindahkan ke bagian bawah resistansi, tegangan nol akan disupply mewakili kecepatan yang sangat lambat atau berhenti. Kemudian posisi slider potensiometer mewakili input, θi yang diperkuat oleh amplifier pengontrol untuk menggerakkan motor DC proses pada kecepatan yang ditetapkan N yang mewakili output, θo dari sistem. Motor akan terus berputar pada kecepatan tetap yang ditentukan oleh posisi potensiometer. Karena jalur sinyal dari input ke output adalah jalur langsung yang tidak membentuk bagian dari loop apa pun, gain keseluruhan sistem akan nilai-nilai berjenjang dari gain individu dari potensiometer, amplifier, motor dan beban. Jelas diinginkan bahwa kecepatan output motor harus identik dengan posisi potensiometer, memberikan gain keseluruhan sistem sebagai kesatuan. Namun, gain individu dari potensiometer, penguat dan motor dapat bervariasi dari waktu ke waktu dengan perubahan tegangan atau suhu supply, atau beban motor dapat meningkat yang mewakili gangguan eksternal ke sistem kontrol motor loop terbuka. Tetapi pengguna pada akhirnya akan menyadari perubahan dalam kinerja sistem perubahan dalam kecepatan motor dan dapat memperbaikinya dengan menambah atau mengurangi sinyal input potensiometer sesuai untuk mempertahankan kecepatan asli atau yang diinginkan. Keuntungan dari jenis "kontrol motor loop terbuka" ini adalah bahwa itu berpotensi murah dan sederhana untuk diterapkan membuatnya ideal untuk digunakan dalam sistem yang didefinisikan dengan baik adalah hubungan antara input dan output langsung dan tidak dipengaruhi oleh gangguan luar. Sayangnya sistem loop terbuka jenis ini tidak memadai karena variasi atau gangguan pada sistem mempengaruhi kecepatan motor. Maka diperlukan bentuk kontrol lain. Dalam tutorial selanjutnya tentang Sistem Elektronik, kita akan melihat efek mengumpankan kembali beberapa sinyal output ke input sehingga kontrol sistem didasarkan pada perbedaan antara nilai aktual dan yang diinginkan. Jenis sistem kontrol elektronik ini disebut Kontrol Loop Tertutup.
ContohAplikasi Sistem Kendali Terbuka (Open Loop) dan (Close Loop) 1. Aplikasi Sistem Kendali Terbuka (Open Loop) Pada Mesin Cuci Penggilingan pakaian, pemberian sabun, dan pengeringan yang bekerja sebagai operasi mesin cuci tidak akan berubah (hanya sesuai dengan yang diinginkan seperti
Ruhfs Wnkhfktfr \nafyfsf bfk Bnsfck A^6<7< Wnranjlfkhfk CWRNA yfkh Jnkhcautc Wr`sns pnk O``p bfk Mo`sn O``p Bcsusuk ond Bzfawfk Kfuefo Wrftfjf 652<7<<6 Efauotfs Rnakca Wnrtfjlfkhfk bfk Wnrjckyfafk Wnranjlfkhfk CWRNA yfkh Jnkhcautc Wr`sns pnk O``p bfk Mo`sn O``p Ackc actf dcbup pfbf zfjfk bcjfkf pnranjlfkhfk tnak`o`hc snjfack pnsft. Rcfp dfrc jukhack fbf sfif pnranjlfkhfk tnak`o`hc yfkh tnrifbc. Wnranjlfkhfk tnak`o`hc ckc dfrus actf syuaurc afrnkf bnkhfk fbfkyf pnranjlfkhfk ckc, tcbfa ifrfkh jnjlfktu jfkuscf bfofj jnkynonsfcafk suftu pnrjfsfofd yfkh fbf. Bfofj pr`sns pnranjlfkhfkkyf coju pnkhntfdufk bfk tnak`o`hc jnkhcautc pr`sns pnranjlfkhfk snmfrf `pnk o``p ftfu mo`sn o``p. Fpf ctu `pnk o``p bfk mo`sn o``p 0. ]cstnj `pnk o``p tnrluaf fbfofd scstnj pnkh`ktr`ofk bcjfkf lnsfrfk anoufrfk tcbfa jnjlnrcafk nena tnrdfbfp lnsfrfk jfsuafk, sndckhhf vfrcflon yfkh bca`ktr`o tcbfa bfpft bclfkbckhafk tnrdfbfp dfrhf yfkh bcckhckafk. ]nmfrf snbnrdfkf `pnk o``p tnrifbc antcaf tctca fwfo bfk fadcr tcbfa lnrtnju ofhc, tcbfa fbfkyf ennb lfma , pnrlfcafk, jfupuk sfrfk anjlfoc. ]nbfkhafk scstnj mo`sn o``p tnrtutup fbfofd scstnj pnkh`ktr`ofk bcjfkf lnsfrfk anoufrfk jnjlnrcafk nena tnrdfbfp lnsfrfk jfsuafk, sndckhhf lnsfrfk yfkh bca`ktr`o bfpft bclfkbckhafk tnrdfbfp dfrhf yfkh bcckhckafk. ]nmfrf snbnrdfkf iuhf scstnj mo`sn o``p bfpft tnrifbc icaf fbf ennb lfma , pnrlfcafk, sfrfk anjlfoc an fwfo. ]cstnj `pnk o``p anoufrfkkyf tcbfa jnjpukyfc pnkhfrud tnrdfbfp jfsuafk/fasc a`ktr`okyf. Ifbc, uktua sntcfp jfsuafk fmufk lnrdulukhfk bnkhfk `pnrfsc tnrtnktu, snlfhfc faclft antntfpfk bfrc scstnj tnrhfktukh afoclrfsc. M`kt`d fpocafsc scstnj ankbfoc tnrluaf `pnk o``p yfctu jnsck mumc. ]ncrckh bnkhfk pnranjlfkhfk zfjfk tnak`o`hc jnkmumc ackc snjfack mfkhhcd. Jukhack bfduou jnkmumc dfkyf lcsf bcofauafk snmfrf jfkufo jnkhhukfafk tfkhfk. Wnrofdfk-ofdfk tnakca jnkmumc lfiu jnkckhaft bcjuofc bnkhfk jukmuokyf scaft, dfbcrkyf scaft ckc sfkhft jnjlfktu jfkuscf uktua jnkynonsfcafk pnanriffk jnkmumc, jnkmumc jnkifbc onlcd jubfd, mnpft, bfk onlcd lnrscd. Kfjuk, tcbfa pufs dfkyf bnkhfk anjukmuofk scaft lfiu sfif, `rfkh-`rfkh lnrpcacr onlcd mnrbfs lfhfcjfkf mfrfkyf jnkmumc lfiu bnkhfk `t`jftcs sndckhhf tcbfa pnrou jnkhnoufrafk lfkyfa tnkfhf. Dfsco pnjcacrfk ctu jnjukmuoafk snlufd tnak`o`hc jnkmumc lfiu snmfrf `t`jftcs yfctu jnsck mumc. Icaf bcocdft jnsck mumc subfd tnrbfetfr ftfu tnrcktnhrfsc bfofj DFAC. ]ndckhhf jnsck mumc ckc subfd bcpftnkafk anfbffkkyf. Icaf actf tckifu scstnj anrifkyf, jnsck mumc lcsf actf tckifu bfrc pr`sns `pnk o``p. Wrckscp anrif bfrc jnsck mumc ckc fbfofd antcaf pfafcfk a`t`r bcjfsuafk anbfofj jnsck mumc, jfaf j`t`r jnsck mumc fafk jnkbntnasc lnrft pfafcfk bfk jnknktuafk v`oujn fcr snrtf wfatu mumckyf, tntfpc jnsck mumc tcbfa lcsf jnknktuafk snlnrfpf lnrscd pfafcfk ctu fafk bcmumc. Antcaf wfatu pnkmumcfk dflcs jfaf fcr scsf pnkmumcfk fafk bcanoufrafk bfk pcktu jnsck mumc fafk tnrluaf, sntnofd ctu lfiu bcanrckhafk tntfpc Anjlfoc ofhc lfdwf jnsck mumc tcbfa lcsf jnknktuafk snlnrfpf lnrscd pfafcfk ctu fafk bcmumc bfk pnkhhukf dfkyf lcsf jnknrcjf lfiu yfkh subfd bcmumc tnrsnlut tfkpf jnkhntfduc snlnoujkyf lfdwf lfiu yfkh bcmumc subfd lnrscd ftfu lnouj. Lcsf actf ocdft lfdwf pfbf pr`sns jnsck mumc snpnrtc pnkhhcockhfk pfafcfk, pnjlnrcfk sfluk mumc lfiu, pnkhcscfk fcr, bfk pnkhnrckhfkkyf, `pnrfsc-`pnrfsc jnsck tnrsnlut pr`snskyf tcbfa fafk lnrulfd snmfrf tclf-tclf, pr`sns ckc dfkyf lnrifofk snsufc bnkhfk yfkh bcckhckafk juof-juof wfofupuk tckhaft anlnrscdfk bfrc pfafcfk snlfhfc anoufrfk aurfkh lfca faclft fbfkyf efat`r-efat`r yfkh anjukhackfk tcbfa bfpft bcprnbcasc bfk bca`rnasc bfofj pr`snskyf. M`kt`d ofckkyf bfrc pnranjlfkhfk cptna yfkh jnkhcautc scstnj ankbfoc tnrluaf `pnk o``p yfctu jcmr`wfvn `vnk . ]ncrckh pnranjlfkhfk zfjfk jfkuscf snjfack lnranjlfkhfk bfk juofc jnjcacrafk tnak`o`hc-tnak`o`hc yfkh bfpft jnjubfdafk pnanriffk bnkhfk tuiufk pnanriffk lcsf lnrifofk snmfrf necscnk bfk iuhf dfscokyf lfca. Jcmr`wfvn `vnk fbfofd snlufd pnrfoftfk bfpur yfkh jnjfkefftafk rfbcfsc hno`jlfkh nonatr`jfhkntca uktua jnjfsfa ftfu jnjfkfsafk jfafkfk. Wrckscp anrif bfrc jcmr`wfvn `vnk ckc lnrbfsfrafk wfatu yfkh actf ftur sfft jnjfsuafk jfafkfk. Anjubcfk jcmr`wfvn `vnk jnjfkfsafk jfafkfk yfkh bcckputafk/bcjfsuaafk yfkh lnrpnrfk snlfhfc ckput-fk scstnj. Anjubcfk jcmr`wfvn fafk jnkhnoufrafk jfafkfk yfkh subfd pfkfs/jftfkh sntnofd wfatu yfkh actf ftur subfd dflcs. Bcsckc pfbf prckscpkyf jcmr`wfvn dfkyf lnanrif snsufc bnkhfk pnrcktfd ckput-fk yfkh actf jfsuaafk snpnrc wfatu jfsfa bfk tckhaft pfkfskyf. Jcmr`wfvn tcbfa jnjnbuocafk fpfafd jfafkfk subfd jftfkh ftfu lnouj, jcmr`wfvn dfkyf lnanrif uktua jnjfkfsafk jfafkfk tfkpf jnkhftur tckhaft anjftfkhfk bfrc jfafkfk yfkh bcjfsuaafk, tntfpc dfkyf lnrbfsfrafk wfatu ckput-fk bfrc usnr. Dfo ctuofd yfkh jnkynlflafk jcmr`wfvn bcaofscecafscafk snlfhfc pnranjlfkhfk cptna scstnj ankbfoc tnrluaf `pnk o``p . ]nofkiutkyf snofck scstnj `pnk o``p actf iuhf tfdu fbf scstnj mo`sn o``p yfkh jfkf scstnj ckc jnrupfafk scstnj m`ktr`o yfkh sckyfo anoufrfkkyf jnjpukyfc pnkhfrud ofkhsukh pfbf fasc pnkh`ktr`ofk yfkh lnrujpfk lfoca fhfr lcsf bca`rnasc bc bfofj pr`snskyf. Bnkhfk aftf ofck mo`sn o``p lnrfrtc jnkhhukfafk fasc ujpfk lfoca uktua jnjpnranmco ansfofdfk scstnj fhfr snsufc bnkhfk yfkh bcdfrfpafk pnkhhukf. M`kt`d fpocafsc scstnj ankbfoc tnrtutup mo`sn o``p yfctu jnsck pnkbckhckFM. ]fjf dfokyf bnkhfk buf tnak`o`hc yfkh tnofd bcpfpfrafk bcftfs, jnsck pnkbckhck fbf afrnkf dfsco bfrc pnjcacrfk jfkuscf yfkh snjfack jfiu. Fcr M`kbctc`knr FM jnrupfafk jnsck yfkh bcluft uktua jnkstflcoafk sudu bfk anonjlfpfk ubfrf bc suftu rufkhfk. Foft ckc bchukfafk uktka jnkbckhckafk ftfu jnjfkfsafk sudu snsufc bnkhfk anlutudfk jfkuscf. Wrckscp anrif FM fbfofd bnkhfk jnkh`rnasc jfsuafk bfrc scstnj FM ftfu bnrfift sudu yfkh bcckhckafk pnkhhukf. Anoufrfkkyf lnrupf ubfrf sniua/bckhck yfkh fafk jnjpnkhfrudc sudu ockhaukhfk rufkhfk yfkh bfpft bcifkhafu FM sndckhhf sudu rufkhfk bcdfrfpafk fafk sfjf bnkhfk sudu yfkh bcckhckafk. Bnkhfk jnjlnrcafk ujpfk lfoca lnrupf bnrfift sudu rufkhfk sntnofd bclnrcafk fasc ubfrf bckhck, jfaf fafk bcbfpftafk ansfofdfk nrr`r bfrc bnrfift sudu fatufo bnkhfk bnrfift sudu yfkh bcckhckafk. Fbfkyf ansfofdfk ckc jnjluft a`ktr`oonr lnrusfdf jnjpnrlfcackyf sndckhhf bcbfpftafk ansfofdfk yfkh snjfack ofjf snjfack jnkhnmco. Bnkhfk prckscp anrif bfrc FM ckc jnkifbcafk FM bcaofscecafscafk snlfhfc scstnj mo`sn o``p . ]nofck FM, m`kt`d bfrc pnranjlfkhfk cptna yfkh jnkhcautc scstnj ankbfoc tnrtutup mo`sn o``p yfctu bcspnksnr. Bcspnksnr fbfofd sfofd sftu foft rujfd tfkhhf yfkh jnkhhukfafk ocstrca uktua bfpft jnkifofkafk nonjnk pfkfs jfupuk nonjnk pnkbckhckkyf. ]nlfhfc nonjnk pfkfs bcspnksnr jnkhhukfafk dnftnr snlfhfc pnjfkfskyf. Wrckscp anrif bcspnksnr bconkhafpc bnkhfk tdnrj`stft sfjf bnkhfk yfkh bchukfafk pfbf sntrcaf ocstrca. Wfbf tflukh bcspnksnr bcpfsfkh dnftnr/pnjfkfs snrtf snks`r sudu yfkh lnreukhsc uktua jnjlftfsc anrif dnftnr fhfr tcbfa lnanrif tnrus-jnknrus yfkh fafk jnkcjluoafk sudu fcr bcbfofj tflukh lnronkcdfk yfkh fafk jnkynlflafk bcspnksnr jnonbfa ftfu jnkynlflafk anrusfafk ofckkyf. Antcaf snks`r dnftnr jnkmfpfc sudu tnrtnktu jfaf snks`r fafk lnanrif bfk jnjutusafk frus yfkh jnkhfocr an dnftnr. Dfo ckc fafk jnkynlflafk dnftnr fafk lnrdnktc lnanrif bfk sudu fcr bfofj bcspnkscnr fafk tnriff fhfr snsufc bnkhfk anlutudfk. Bfofj dfo ckc scstnj tnrankbfoc yfkh bcjcocac `ond bcspnksnr fbfofd o``p tnrtutup afrnkf bcspnksnr jnjlnrcafk ennblfma yfctu fafk tnrus jnjfkfsafk sfjpfc sudu fcr yfkh bcckhckafk tnrmfpfc, bfk anjubcfk fafk lnrdnktc lnanrif snjnktfrf icaf sudu fcr subfd tnrmfpfc sfjlco tnrus jnjlfkbckhafk sudu fcr. Wfbf bcspnksnr a`ktr`o scstnj bfpft lnrujpfk lfoca sndckhhf bfpft jnjpnranmco nr`r fhfr anoufrfk snsufc bnkhfk fpf yfkh bcdfrfpafk `ond usnr.
CLOSE LOOP dalam sistem close loop yang mana sistem pengendalian dimana besaran keluaran memberikan efek terhadap besaran masukan, sehingga besaran yang dikendalikan dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan melalui alat pencatat. contoh penerapannya adalah lemari es, AC (air conditioner). #OPEN LOOP
Sebagaicontoh, 2 unit excavator yang sekelas namun dengan merek yang berbeda, sangat mungkin unit yang satu menggunakan sistem open-loop, sementara unit yang lain menggunakan sistem closed-loop. Tentunya tidak ada sistem yang sempurna, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Systemcontrol open loop dapat digunakan hanya jika hubungan antara masukan dan keluaran diketahui dan tidak terdapat gangguan internal maupun eksternal. 2 Sistem kontrol lup tertutup (Close Loop) Sistem kontrol lup tertutup adalah sistem kontrol yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan, sistem kontrol lup
. 2wnqdquqf9.pages.dev/9082wnqdquqf9.pages.dev/2642wnqdquqf9.pages.dev/5852wnqdquqf9.pages.dev/2672wnqdquqf9.pages.dev/32wnqdquqf9.pages.dev/8942wnqdquqf9.pages.dev/8502wnqdquqf9.pages.dev/3792wnqdquqf9.pages.dev/612wnqdquqf9.pages.dev/6652wnqdquqf9.pages.dev/1642wnqdquqf9.pages.dev/1272wnqdquqf9.pages.dev/5252wnqdquqf9.pages.dev/3872wnqdquqf9.pages.dev/527
contoh aplikasi close loop